Firzy Mubin dan Putra Dawin Uas Desaingrafis
Firzy Mubin dan Putra Dawin Pamungkas
PENTINGNYA VAKSIN COVID-19 BAGI TUBUH
Kami melakukan mini survei tentang Pentingnya Vaksin Covid-19 Bagi Tubuh. Berdasarkan mini survei yang telah dilakukan terdapat 40 sampel dengan rincian sebanyak 38 responden telah melakukan vaksin sedangkan 2 lainnya belum melakukan vaksin covid-19.
Salah satu responden yang bernama Kamal Hasan merupakan responden yang belum melakukan vaksin dan berpendapat kurang setuju dengan adanya vaksin Covid-19. Menurutnya, masyarakat hanya cukup dengan menutup telinga tentang informasi vaksin yang simpang siur dan selalu menanamkan pikiran yang positif sebagai bekal yang cukup untuk melawan virus Covid-19 ini.
“Ah cuek, saya gamau vaksin, karena saya tidak parnoan seperti orang – orang. Kalo panikan gitu kan imun jadi menurun, jadi gampang deh tuh virus masuk ke tubuh kita” ujar Kamal saat ditanyakan mengenai vaksin Covid-19.
Selama diterapkannya vaksin di Indonesia, Kamal memang sudah merasa ragu untuk melakukan vaksinasi, ditambah dengan banyaknya berita – berita negatif yang memperlihatkan efek samping dari vaksinasi Covid-19. Hal tersebut membuat Kamal sangat yakin akan pendapatnya mengenai kurang setujunya dengan adanya vaksinasi Covid-19.
Untuk mengetahui bagaimana pendapat masyarakat mengenai program vaksinasi Covid-19 ini serta antusiasme masyarakat mengenai program vaksinasi ini, kami mencoba melakukan mini survei sederhana untuk mendukung data dari pentingnya vaksinasi Covid-19 bagi tubuh. Tidak diketahui secara pasti jenis kelamin responden dalam mini survei ini, namun dilihat dari kelompok usia, responden dalam mini survei ini merupakan anak – anak muda yang memiliki rentang usia 17 – 21 tahun.
Responden lain yang bernama Omar Rafi Prakoso merupakan responden lain yang belum melakukan vaksinasi Covid-19. Omar berpendapat bahwa program vaksinasi ini kurang sosialisasi sehingga menimbulkan spesikulasi bahwa efek samping dari vaksinasi Covid-19 ini dapat membahayakan masyarakat.
“Pemerintah kurang sosialisasi dan mengedukasi tentang Covid-19 sehingga masyarakat banyak yang berspekulasi bahwa efek samping dari Covid-19 dapat membahayakan” ujarnya ketika ditanyakan terkait dengan program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah.
Selain itu, Omar berpendapat bahwa masih banyak masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 namun tetap terkena virus ini. Ia pun mengatakan bahwa program vaksinasi Covid-19 ini justru menimbulkan kerumunan dan dapat berdampak pada penyebaran virus Covid-19.
Berdasarkan mini survei yang telah dilakukan ke 40 responden, 65% responden mengatakan tidak yakin sedangkan 35% lainnya mengatakan yakin bahwa dengan melakukan vaksinasi dapat terhindar dari virus Covid-19. Salah satu responden mengatakan dengan adanya program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah dapat mencegah penularan virus Covid-19. Karena menurut WHO, vaksin akan merangsang sistem kekebalan dalam tubuh orang tersebut untuk melawan antigen. Vaksin sendiri mengandung bakteri, virus, atau komponennya yang telah dilemahkan menggunakan teknologi tertentu. Artinya, vaksin mengandung antigen serupa dengan antigen penyebab penyakit. Tetapi, antigen didalam vaksin sudah dilemahkan. Vaksinasi dapat meredakan berbagai gejala sampai menurunkan risiko kematian.
“Buktinya masih banyak yang sudah vaksin tetep kena Covid. Berarti kan sama saja malah yang divaksin malah jadi sakit bukan jadi sembuh” ujar salah satu responden yang ada dalam mini survei ini. Ia menjelaskan bahwa dengan dilakukannya vaksinasi Covid-19 tidak membuat masyarakat sehat, tetapi membuat masyarakat menjadi tambah sakit.
Responden lainnya menganggap bahwa dengan dilakukannya vaksinasi akan tetap terpapar virus Covid-19, ditambah lagi dengan kasus efek vaksinasi yang meresahkan membuat masyarakat semakin ragu untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai banyaknya varian vaksin Covid-19?
Seperti yang telah diketahui bahwa terdapat 6 varian vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia, diantaranya vaksin Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax. Keenam varian vaksin ini digunakan di Indonesia guna perlindungan dari virus Covid-19. Setiap vaksin memiliki karakteristiknya masing – masing seperti dosis dan interval pemberian. Varian vaksin yang ada sudah dipastikan keamanannya dan efektivitasnya dalam mengurangi potensi penyebaran virus Covid-19.
Berdasarkan hasil mini survei yang telah dilakukan, kebanyakan responden mengaku kebingungan karena terlalu banyak varian vaksin Covid-19. Salah satu responden berpendapat bahwa vaksin yang diambil harus diuji secara klinis dan pertanggungjawaban pihak medis, sehingga dapat diambil varian vaksin yang paling baik.
“Seharusnya vaksin yang diambil harus diuji secara klinis dan pertanggung jawaban pihak medis. Ambillah yang varian vaksin paling baik secara medis dan juga minim efek resiko terhadap partisipan vaksin. Dan seharusnya tetapkan satu varian vaksin saja karena jika berbeda2 maka, bisa saja berbeda - beda juga cara penanganannya. Dan jika vaksin hanya satu varian, masyarakat juga pasti merasa yakin untuk berpartisipasi terhadap program pemerintah ini”
Harapannya mini survei yang telah kami lakukan dapat memebrikan informasi mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 sebagai bentuk pencegahan dan perlindungan diri dari virus Covid-19. Umumnya masyarakat telah melakukan vaksinasi dan yakin bahwa vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan pemerintah adalah bentuk tanggungjawab pemerintah dalam menuntaskan kasus Covid-19 di Indonesia ini, terlepas dengan banyaknya varian vaksin yang ada namun hal tersebut berfungsi untuk membangun kekebalan tubuh dan membuat antibodi.
Komentar
Posting Komentar